Teknologi PLTS Sedang Ramai Diminati Banyak Segmen Residensial, Dinilai Lebih Hemat Energi

Jakarta - Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Surya alias PLTS kian masif digunakan belakangan ini. Beberapa di antaranya sudah masuk ke pasar residensial karena dinilai jauh lebih hemat energi.

Oleh karenanya, Produsen panel listrik tenaga surya PT Simed Prakarsa Indonesia mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan di segmen residensial. Melalui brand name HiCell, pasar diedukasi untuk menggunakan tenaga surya agar biaya listrik bulanan lebih ekonomis.

Direktur PT Simed Prakarsa Indonesia Dewi Rulan mengatakan, sumber energi utama saat ini terutama listrik sumbernya adalah bahan bakar fosil yang makin langka.

"Kita semua menyadari kalau sumber energi utama yang kita gunakan saat ini, terutama listrik, sumbernya adalah bahan bakar fosil yang makin langka. Jika barang makin langka otomatis harga listrik juga naik," kata Dewi dalam keterangan tertulisnya.

"Investasi solar panel bisa dibilang investasi terbaik saat ini karena sumber energinya terbarukan dan tidak bisa habis," tambahnya.

Optimisme Simed Prakarsa Indonesia bukan tanpa alasan. Masih dalam situasi pandemi corona yang belum reda mengharuskan banyak orang melakukan pekerjaan dari rumah (job from home) serta meningkatnya penggunaan listrik.

Prinsip Penghematan dari Teknologi PLTS di Residensial Mengurangi Penggunaan Listrik dari PLN


Prinsip penghematan dari PLTS yakni mengurangi penggunaan listrik dari PLN pada siang hari. Pasalnya, PLTS menghasilkan kelebihan listrik di siang hari maka kelebihan tersebut akan diekspor ke jaringan PLN dan digunakan untuk mengurangi tagihan listrik di bulan berikutnya.

Simed Prakarsa Indonesia mencatat lebih dari 350.000 watt atau 350 kW PLTS terjual di medio awal 2021. Dengan meluncurkan produk terbaru yaitu Modul Surya Half-Cell Monocrystalline 410 WP yang memiliki efisiensi hingga 20,3 persen.

"Desain yang lebih estetik diharapkan penjualan PLTS akan naik di 2022. Untuk jangka panjang kita bukan hanya balik modal tapi juga untung karena solar panel bisa bekerja hingga 25 tahun atau lebih, sementara BEP (Recover cost Factor) dari investasi photovoltaic panel sekitar 7-8 tahun," jelas Dewi.

Untuk segmen residensial HiCELL menyediakan paket 1.000 watt hingga 10.000 watt. Sedangkan untuk segmen bangunan komersial bisa menyesuaikan kebutuhan seperti 150.000 watt atau di atasnya (personalized).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada 10 Hal yang Perlu Anda Ketahui Terkait Gempa yang Menimpa Jawa Timur

Gunung Merbabu Buka Lagi Pada Tanggal 14 Juni 2021, Berikut Caranya Pesan Via Online

Sepasang Suami dan Istri Diusir Dari Restoran Karena Tidak Mau Melepas Maskernya