Demi Tekan Lonjakan Covid-19 PM India Desak Negara Bagian Untuk Lakukan Lockdown

New Delhi - Penularan infection corona di India terus melonjak tajam. Dalam enam hari terakhir, kasus harian COVID-19 secara berturut-turut mencapai lebih dari 200 ribu infeksi. Selain itu, angka kematian akibat corona juga meningkat tajam.

Lockdown diberlakukan di ibu kota India, New Delhi, selama enam hari. Kebijakan itu diambil seiring melonjaknya kasus COVID-19.

Lockdown akan dimulai pada Senin (19/4/2021). Pencabutan lockdown setelah pemberlakuan enam hari tergantung kondisi penyebaran COVID-19.

"Sistem kesehatan di New Delhi tidak bisa menampung pasien dalam jumlah besar," kata Menteri Kepala Arvind Kejriwal seperti dikutip dari Reuters.

"Jika lockdown tak diberlakukan maka situasi makin tak terkendali," sambung dia.

Saat ini total infeksi virus corona di India mencapai 15 juta. Kasus di India bahkan diprediksi bisa melewati Amerika Serikat yang berada di nomor wahid.

Dari data yang diterima Kejriwal, jumlah tempat tidur di IGD di New Delhi hanya tersisa kurang dari seratus. Informasi disampaikan usai Pemerintah Federal mengumumkan pada Senin (19/4/2021) penambahan kasus mencapai 273 ribu lebih dalam 24 jam.

Selain di New Delhi, lockdown diberlakukan pula di 13 Negara Bagian seantero India.

Akibat semakin mencekam kondisi pandemi COVID-19, kunjungan PM Inggris Boris Johnson ke India ditunda sampai batas waktu belum ditentukan.

Perdana Menteri India, Narendra Modi, mendesak pemerintah di negara bagian India untuk memberlakukan lockdown.

"Hingga beberapa pekan lalu, situasi corona masih dapat dikendalikan. Gelombang kedua infeksi ini melanda layaknya badai," ujar Modi dikutip dari Reuters, Rabu (21/4).
Menurutnya, lockdown harus diberlakukan sebagai upaya terakhir dalam menahan laju penyebaran virus pada gelombang kedua infeksi COVID-19.

Selain itu, Modi meminta para warganya tetap diam di rumah, tidak menyebarkan kepanikan, serta membentuk kelompok-kelompok lokal untuk memastikan kedisiplinan penerapan protokol kesehatan.

Modi memastikan pemerintah pusat tengah bekerja keras untuk memperbanyak suplai oksigen, serta menjamin giatnya produksi dan distribusi vaksin.

"Pemerintah pusat dan daerah, beserta sektor-sektor swasta secara bersama-sama tengah memastikan tercukupinya suplai oksigen bagi yang membutuhkan.

Kami tengah mencoba meningkatkan produksi oksigen serta distribusinya ke seluruh penjuru negara," pungkas Modi.


Pada Selasa (20/4), Kementerian Kesehatan India mencatat sebanyak 259.170 infeksi baru dalam 24 jam, sehingga total kasus COVID-19 di negara berpenduduk 1,3 miliar jiwa ini mencapai 15,32 juta.

Sementara, angka kematian akibat corona bertambah 1.761 jiwa, sehingga complete pasien meninggal di India telah mencapai angka 180.530 jiwa.

Melambungnya kasus infeksi corona di India dalam beberapa pekan terakhir dipicu oleh berbagai celebration keagamaan serta kampanye politik yang terus menerus berlangsung sejak Februari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada 10 Hal yang Perlu Anda Ketahui Terkait Gempa yang Menimpa Jawa Timur

Gunung Merbabu Buka Lagi Pada Tanggal 14 Juni 2021, Berikut Caranya Pesan Via Online

Sepasang Suami dan Istri Diusir Dari Restoran Karena Tidak Mau Melepas Maskernya